Sumber Gambar Disini
Compiled By: ANDIKA MAULANA
91 - (1031) حدثني زهير بن حرب ومحمد بن المثنى. جميعا عن يحيى
القطان. قال زهير: حدثنا يحيى بن سعيد عن عبيدالله. أخبرني خبيب بن عبدالرحمن عن
حفص بن عاصم عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم، قال:
"سبعة يظلهم الله في ضله يوم لا ظل إلا ظله: الإمام العادل. وشاب نشأ بعبادة الله. ورجل قلبه معلق في المساجد. ورجلان تحابا في الله، اجتمعا عليه وتفرقا عليه. ورجل دعته امرأة ذات منصب وجمال، فقال: إني أخاف الله. ورجل تصدق بصدقة فأخفاها حتى لا تعلم يمينه ما تنفق شماله. ورجل ذكر الله خاليا، ففاضت عيناه".
"سبعة يظلهم الله في ضله يوم لا ظل إلا ظله: الإمام العادل. وشاب نشأ بعبادة الله. ورجل قلبه معلق في المساجد. ورجلان تحابا في الله، اجتمعا عليه وتفرقا عليه. ورجل دعته امرأة ذات منصب وجمال، فقال: إني أخاف الله. ورجل تصدق بصدقة فأخفاها حتى لا تعلم يمينه ما تنفق شماله. ورجل ذكر الله خاليا، ففاضت عيناه".
91-(1031). Zuhair bin Harb dan
Muhammad bin Al Mutsanna menceritakan kepadaku, kesemuanya {telah meriwayatkan}
dari Yahya Al Qaththan. Zuhair berkata: Yahya bin Sa’id menceritakan kepada
kami, dari Ubaidullah, Khubaib bin Abdirrahman mengabarkan kepadaku dari Hafsh
bin Ashim, dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau telah bersabda, “Ada tujuh golongan yang kelak akan dinaungi
Allah di bawah naungan-Nya pada sebuah hari dimana tidak ada lagi naungan
kecuali hanya milik Allah: imam yang adil, pemuda yang tumbuh berkembang dengan
menunaikan ibadah kepada Allah, seseorang yang hatinya senantiasa tertaut pada
masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah dimana kedua berkumpul dan
berpisah hanya karena-Nya, seorang lelaki yang diajak berbuat mesum seorang
wanita yang memiliki kedudukan dan berparas cantik namun ternyata dia malah
berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, seseorang yang bersedekah
dengan tidak menunjukkannya secara transparan sehingga tangan kanannya tidak
tahu apa yang telah diinfakan tangan kirinya, dan seseorang yang berdzikir
kepada Allah di dalam keheningan sehingga dia mencucurkan air matanya.”[1]
(1031) وحدثنا يحيى بن يحيى. قال: قرأت على مالك عن خبيب بن عبدالرحمن، عن حفص بن
عاصم، عن أبي سعيد الخدري (أو عن أبي هريرة) ؛ أنه قال: قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم. بمثل حديث عبيدالله. وقال "ورجل معلق بالمسجد، إذا خرج منه حتى
يعود إليه".
(1031). Dan, Yahya bin
Yahya menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku pernah membaca {riwayat
hadits} di hadapan Malik, dari Khubaib bin Abdirrahman, dari Hafs bin Ashim,
dari Abu Sa’id Al Khudri RA atau dari Abu Hurairah RA bahwa dia telah berkata,
Rasulullah SAW telah bersabda sebagaimana riwayat Ubaidullah. Hanya saja {dalam
riwayat jalur ini} beliau bersabda {dengan menggunakan redaksi}, “Dan seseorang yang tertaut hatinya dengan
masjid ketika dia keluar dari tempat suci tersebut sehingga akan kembali lagi.”[2]
v Keterangan Hadits
Dari hadits di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan
(perlindungan) Allah SWT di hari kiamat, yaitu:
1.
Imam yang adil à
Al Qadhi Iyadh mengatakan: Yang dimaksud dengan imam adalah semua orang yang
mengurus kemaslahatan kaum muslimin, baik dia seorang pemimpin atau hakim.
Alasan Rasulullah SAW menyebutkan imam adil sebagai kategori pertama, karena di
tangan dialah kemaslahatan publik kaum muslimin berada dan dipertaruhkan.
2.
Pemuda yang tumbuh berkembang dengan
menunaikan ibadah kepada Allah à Pemuda yang mendedikasikan usia
pertumbuhannya untuk melakukan berbagai macam ibadah.
3.
Seseorang yang hatinya senantiasa
tertaut pada masjid à Seorang pemuda yang sangat cinta kepada
masjid sehingga senantiasa melakukan shalat berjamaah di dalamnya. Oleh karena
itu, hendaklah kalimat tersebut tidak difahami sebagai orang yang senantiasa
duduk di dalam masjid.
4.
Dua orang yang saling mencintai karena
Allah dimana kedua berkumpul dan berpisah hanya karena-Nya à
Dua orang yang berteman atas dasar cinta kepada Allah dan juga akan berpisah
karena pertimbangan suci itu. Selama menjalin persahabatan, tidak ada
pertimbangan lain di antara keduanya kecuali hanya karena Allah.
5.
Seorang lelaki yang diajak berbuat mesum
seorang wanita yang memiliki kedudukan dan berparas cantik dan ternyata dia
malah berkata: “Sesungguhnya aku takut
kepada Allah.”
6.
Seseorang yang bersedekah dengan tidak
menunjukkannya secara transparan sehingga tangan kanannya tidak tahu apa yang
telah diinfakkan tangan kirinya à Kalimat hadits
tersebut menerangkan tentang keutamaan menunaikan sedekah secara tidak
terang-terangan. Menurut para ulama, hal ini berlaku untuk sedekah sunnah, dimana
menunaikannya lebih utama untuk tidak diekspos. Karena cara itulah yang lebih
berpotensi untuk ikhlas dan terhindar dari unsur riya’.
7.
Seseorang yang berdzikir kepada Allah di
dalam keheningan sehingga dia mencucurkan air matanya à
Dalam kalimat hadits tersebut terkandung penjelasan tentang keutamaan menangis
karena takut kepada Allah SWT dan juga keutamaan untuk melakukan ketaatan
maupun ibadah tidak secara demonstratif agar kesempurnaan ikhlas bisa diraih.[3]
[1]
Imam An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim (6),
diterjemahkan oleh Wawan Djunaedi Soffandi dari “Shahih Muslim bi Syarh
An-Nawawi,” Jilid 7, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2011), Cet. I, h. 360-361.
[2] Ibid.
h. 361-362.
[3] Ibid.
h. 363-368.